Hal-hal yang sering ditanyakan

FAQs atau Frequently Asked Questions adalah hal-hal apa saja yang sering ditanyakan kepada kami Maranatha SDA Bandung.

Apa yang dimaksud dengan Seventh-Day Adventist?

Seventh-Day Adventist menerima Alkitab sebagai satu-satunya sumber kepercayaan kita. Kami menggangap gerakan kami sebagai hasil dari keyakinan Protestan, Scola Scriptura – Biarkan Alkitab yang menjelaskan diri-Nya sendiri.

Siapakah Kami sebenarnya?

Saat ini, orang Advent memegang 28 kepercayaan mendasar yang dapat diorganisasi ke dalam enam kategori – doktrin Allah, manusia, keselamatan, gereja, kehidupan Kristen dan peristiwa hari terakhir. Dalam setiap pengajaran, Tuhan adalah arsitek, yang dalam kebijaksanaan, rahmat, dan cinta tak terbatas, memulihkan hubungan dengan manusia yang akan bertahan selamanya.

Apakah yang menjadi standar bagi kami?

Alkitab menyajikan standar karakter yang sempurna. Kitab Suci ini, diilhami oleh Allah, ditulis oleh orang kudus, adalah pembimbing yang sempurna dalam semua suasana hidup. Dengan jelas menguraikan segala kewajiban orang muda dan juga orang yang sudah tua. Kalau dibuat sebagai pembimbing hidup, ajarannya akna menuntun jiwa ke atas.
Amanat Kepada Orang Muda, hlm. 558, Pembimbing yang Sempurna, paragraf pertama.

Mengenai Hubungan Sosial yang Menyelamatkan

“Melalui hubungan sosial orang Kristen berbaur dengan dunia. Setiap pria dan wanita yang telah menerima terang ilahi haruslah memancarkan terang pada jalan gelap bagi orang-orang yang belum mengenal jalan yang lebih baik. Kuasa sosial, yang dikuduskan oleh Roh Kristus, harus dimanfaatkan dalam membawa jiwa-jiwa kepada Juruselamat.” Ministry of Healing, hlm. 496

Mengapa Anda harus membaca artikel kami?

“Para pria dan wanita muda, bacalah literatur yang memberikan pengetahuan sejati, dan yang akan membantu seluruh anggota keluarga Anda. Katakan dengan tegas: Saya tidak akan menggunakan waktu membaca yang tidak bermanfaat bagi saya, dan yang tidak melayakkan saya melayani orang lain. Saya akan mengabdikan waktu dan pikiran untuk mencapai pelayanan Allah sepenuhnya. Saya akan menutup mata saya terhadap perkara-perkara murahan dan dosa. Telinga saya adalah milih Tuhan, dan saya tidak akan mau mendengar bujukan tipu daya musuh. Suara saya dengan cara apa pun tidak akan di bawah pengaruh yang bukan Roha Allah. Tubuh saya adalah bait Roh Kudus, dan setiap kuasa hidup saya akan diabadikan untuk kegiatan-kegiatan yang layak.” — — Testimonies for the Church, jld. 7, hlm. 64