Menghitung Harga Emas – Di era modern ini, emas masih cukup populer sebagai salah satu aset berharga untuk dikoleksi atau investasi. Dalam jangka panjang (>5 tahun) harga relatif meningkat. Namun masih banyak yang belum mengetahui cara menghitung harga emas saat ingin menjualnya. Khusus untuk perhiasan, Anda akan dikenakan potongan harga jual.

Cara Menghitung Harga Emas Perhiasan

1. Cari tahu harga emas terkini melalui website LM atau platform jual beli

2. Kalikan harga dengan kandungan karat (%)

3. Mengurangi biaya produksi (kurang lebih 20-30% dari harga)

Yuk, cari tahu cara menghitungnya selengkapnya melalui artikel berikut ini!

Tujuan Penggunaan Emas

Tidak semua orang menjadikan aset mengkilat ini sebagai instrumen investasi. Kegunaan aset slot bet 100 mengkilat ini cukup beragam, mulai dari konsumsi, perhiasan, hingga mata uang. Berikut adalah tujuan paling umum penggunaannya.

1. Konsumsi sebagai Perhiasan

Di negara padat penduduk seperti China dan India, penggunaan emas sebagai bahan utama perhiasan mencapai 52% lho. Pasalnya, logam jenis ini paling mudah dibentuk dan tahan terhadap berbagai suhu dan kelembapan.

2. Investasi

Seringkali banyak orang yang salah kaprah dalam menjadikan perhiasan sebagai investasi. Bahkan, jika dijual kembali, pihak toko akan memberikan diskon berupa biaya produksi sekitar 20-30% dari harga jual. Akibatnya, keuntungan Anda bisa berkurang atau bahkan Anda mengalami kerugian.

Berbeda dengan investasi emas batangan atau logam mulia (LM). Harga jual (pembelian kembali) logam mulia sangat transparan dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

Apalagi kemajuan teknologi seperti sekarang memudahkan kita untuk berinvestasi pada instrumen tersebut secara digital. Jadi, Anda bisa mengakses harga real-time melalui platform ini.

Salah satu platform investasi logam mulia berbasis aplikasi adalah Tanamduit. Investasi emas ANTAM bisa Anda lakukan mulai dari Rp 10 ribu saja, jual belinya gratis!

3. Mata uang

Saat belum ada kertas atau uang digital seperti sekarang, emas menjadi alat tukar dalam transaksi ekonomi. Keberadaan uang yang berbentuk logam sendiri (khususnya emas dan perak) pertama kali ditemukan oleh bangsa Lydia yang tinggal di Turki pada abad ke 6 SM. Mereka menyebutnya uang elektrum.